mY !maG!n@t!on

my !mag!nat!on was geTT!ng fresH everyday

Rabu, 07 Januari 2009

Terperangkap

Sudah batang ke-17 hari ini. Bungkus kedua. Kutarik asap keparat itu, melesak ke dalam paru-paru. Agak sedikit tenang, tapi otakku tetap mati. Air mataku mengambang, perih lantaran kepulan asap di ruang ber-AC. Pun perih karena gigitan yang terus-menerus di dada.

Diam. Cuma itu yang bisa kulakukan. Kata tak lagi memihak, jadi untuk apa dikeluarkan??
Aku terduduk di salah satu sudut ruangan. Terpojok.
Memutar-mutar jaring kenangan gila dan rencana-rencana untuk hari nanti.
Rencana dan kenangan: jaring yang satu dan sama yang dirancang untuk menjerat hidup_hidup tak seperti yang kau pahami!!
Tapi aku tak pernah menginginkan . hidup sebagai jeratan ini. aku cuma ingin yang kini_dan_disini, sini yang dengan segera menjadi sana. ”tanpa perubahan”

”Apa aq telah mengganggu hidupmu?dan orang-orang sebelummu?” tanya gadis cilik itu padaku
”tidak.......” kataku pelan.
Tapi.... mungkin benar apa kata gadis cilik itu sesekali waktu, batinku
”Tapi aku melihat hatimu mengagguk.” ucap gadis cilik itu.
Aku Cuma diam.
”Maaf” katanya sambil berlalu.

Beberapa waktu lalu, memang aku mengungkapkan isi hatiku..... Bahwa kehadirannya dalam golongan minoritas itu telah merubah tatanan yang sudah ada. Bahwa waktu adalah ketika malam benar-benar hidup. Ketika banyak suara bergema menciptakan keajaiban. Keajaiban yang muncul dari renungan yang mahal. Bahwa ada sesuatu yang berubah di rumahku. Sesuatu yang berhubungan dengan kendali dan rasa nyaman... Sangat banyak.

Aku kembali melihat bayanganku.
Di sini aku merasakan perbedaan.
Menjadi saksi bisu perubahan.
Di sini.
Masih seorang mahasiswa
-status yang paling membanggakan-
Bebas-lepas-tak terbatas
Karena......
-bukankah selalu ada maaf untuk mahasiswa?-

Dia SMS...., ” Dalam rangka menghindari diri dari rasa bersalah_(karena perasaan bersalah adalah jantung persoalan dari 9 diantara 10 orang yang terdiagnosa kanker di Amerika hari ini). Aku juga tak tahu, kenapa ada di sini....Lalu aku harus bagaimana???”
Tak kujawab.
Kuselesaikan batang ke-22. Tiga jam dalam diam. Meninggalkan gadis kecil dalam kebingungan....mengambang dalam rasa yang tak pasti.....

Tidak ada komentar:

Pengikut

Kerlap Kerlip Art